A. Pengertian Validitas
Validitas adalah tingkat sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono, validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.Validitas terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriterium.
Dalam dunia penelitian, validitas dan reliabilitas merupakan indikator penting terhadap kualitas instrumen penelitian. Validitas berasal dari kata “valid” yang berarti sah atau benar. Secara umum, validitas diartikan sebagai tingkat ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Jika sebuah instrumen dikatakan valid, maka instrumen tersebut benar-benar mengukur konstruk atau variabel yang menjadi target pengukuran.
B. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi alat ukur. Jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan memberikan hasil yang sama. Menurut Arikunto (2014), reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil pengukuran yang dilakukan dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang relatif sama. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat diandalkan untuk digunakan kembali secara berulang. Sebuah instrumen yang reliabel akan memberikan hasil yang stabil dari waktu ke waktu.
C. Jenis- Jenis Validitas
- Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi berkaitan dengan sejauh mana isi instrumen dapat mencerminkan keseluruhan isi domain yang diukur. Biasanya dilakukan melalui pertimbangan ahli (expert judgement). Misalnya, soal matematika untuk siswa kelas 5 harus mencakup seluruh kompetensi dasar yang berlaku dalam kurikulum.
- Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas ini mengukur sejauh mana suatu instrumen mengukur konstruk teoretis yang mendasarinya. Validitas ini diperoleh melalui analisis faktor (factor analysis) dan digunakan secara luas dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan skala psikometrik seperti skala Likert.
- Validitas Kriteria (Criterion-related Validity) Validitas ini dibagi menjadi dua bentuk:a. Validitas Konkuren: instrumen diuji dengan membandingkan hasilnya dengan alat ukur lain yang telah terbukti valid.b. Validitas Prediktif: instrumen diuji berdasarkan kemampuannya dalam memprediksi fenomena di masa depan. Misalnya, nilai tes seleksi masuk digunakan untuk memprediksi keberhasilan akademik mahasiswa.
- Validitas Tampak (Face Validity) Meskipun bukan validitas teknis, validitas tampak menunjukkan sejauh mana suatu instrumen tampak “berwibawa” dan dipercaya oleh responden bahwa instrumen tersebut memang mengukur hal yang dimaksud.
D. Jenis-jenis Reliabilitas
- Test-Retest Reliability Mengukur stabilitas hasil dalam waktu tertentu dengan memberikan instrumen yang sama kepada responden yang sama setelah jangka waktu tertentu. Reliabilitas dianggap tinggi jika hasil pada pengukuran pertama dan kedua memiliki korelasi yang tinggi.
- Equivalent Forms Reliability Menguji konsistensi antara dua bentuk instrumen yang setara dan diberikan pada waktu yang berdekatan. Ini biasa digunakan dalam tes paralel.
- Internal Consistency Reliability Mengukur konsistensi antar item dalam satu instrumen. Ukuran statistik yang umum digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Nilai alpha yang tinggi (>0.7) menunjukkan konsistensi item yang baik.
- Inter-Rater Reliability Digunakan dalam penelitian kualitatif atau observasional, untuk mengukur kesamaan hasil penilaian dari dua atau lebih pengamat terhadap fenomena yang sama.
E. Teknik Mengukur dan Meningkatkan Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
*Validitas Isi: dilakukan dengan teknik judgement para ahli (expert review).
*Validitas Konstruk: menggunakan analisis statistik seperti analisis faktor.
*Validitas Kriteria: dilakukan dengan korelasi antara instrumen dengan kriteria eksternal.
2. Reliabilitas
*Test-Retest: dengan uji korelasi antara dua hasil yang diperoleh dari dua pengukuran.
*Cronbach’s Alpha: digunakan untuk mengukur reliabilitas internal.
*Kohen’s Kappa atau Intraclass Correlation: untuk reliabilitas antar penilai.
Untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas, dapat dilakukan:
*Revisi dan uji coba instrumen (pilot testing).
*Pelatihan enumerator atau pengamat.
*Pemilihan skala pengukuran yang sesuai.
*Penyusunan instrumen berdasarkan teori yang kuat.