KELOMPOK 2pemateri: 1. Alba Khairun Nisa2. Abdillah Safira A.moderator:Nailatul Iffahnotulen:Meyva Dwi Anggini pertanyaan:1. Ayu AnisMengapa anak SD lebih mudah belajar melalui contoh nyata dan permainan edukatif dibandingkan penjelasan teori panjang?jawaban : karena anak SD belum mampu mempertahankan fokus mereka dalam waktu lama, dengan bantuan visual yang menarik perhatian dan fokus lebih cepat dibanding bacaan panjang yang membutuhkan konsentrasi tinggi.menurut para ahli psikologi perkembangan, indra penglihatan adalah jalur utama anak dalam menyerap informasi. anak lebih mudah menangkap dan mengingat yang berbasis gambar, warna, dan gerakan daripada teks yang panjang.2. Nimas Muthiapertanyaan:Saat ujian, beberapa siswa SMA mampu membuat analisis mendalam, tapi masih kesulitan menyusun argumen secara sistematis. Faktor perkembangan kognitif apa yang memengaruhi hal ini?jawaban:biasanya disebabkan kueng literasi bahasa, Kurangnya pengalaman latihan logis – Menyusun argumen butuh latihan dalam menstrukturkan ide (premis → alasan → kesimpulan), sementara di sekolah sering lebih ditekankan pada hafalan.KESIMPULAN dari pembahasan tentang *perkembangan kognitif anak usia SMP–SMA* adalah:Perkembangan kognitif remaja pada usia SMP hingga SMA berada pada tahap operasional formal menurut teori Piaget. Pada tahap ini, remaja mulai mampu berpikir abstrak, logis, sistematis, serta mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan dan membuat hipotesis. Mereka juga menunjukkan peningkatan dalam pengambilan keputusan, berpikir kritis, dan memahami perspektif orang lain. Perkembangan ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis (kematangan otak), tetapi juga oleh lingkungan seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, dan budaya. Oleh karena itu, bimbingan dari orang tua, guru, dan lingkungan sosial yang sehat sangat diperlukan agar remaja berkembang menjadi pribadi yang kritis, mandiri, bertanggung jawab, serta siap menghadapi tantangan hidup di masa dewasa.dari pembahasan tentang *Perkembangan Kognitif Anak Usia TK–SD*: Perkembangan kognitif pada anak TK hingga SD merupakan fondasi penting dalam proses belajar dan pembentukan karakter. Menurut teori Piaget, anak usia TK berada pada tahap praoperasional dengan ciri berpikir simbolik namun masih terbatas pada logika, sedangkan anak usia SD sudah memasuki tahap operasional konkret, mampu berpikir logis terhadap hal-hal nyata. Karakteristik kognitif anak meliputi atensi, memori, dan pemecahan masalah yang berkembang seiring pertambahan usia. Lingkungan keluarga, sekolah, dan media digital memiliki pengaruh besar dalam menstimulasi maupun menghambat perkembangan tersebut. Karena itu, strategi pembelajaran harus disesuaikan: anak TK lebih efektif melalui bermain, media konkret, dan bercerita, sedangkan anak SD melalui pemecahan masalah, eksperimen, dan diskusi. Selain itu, perkembangan kognitif berperan dalam pembentukan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu. Dengan stimulasi, pengalaman, dan bimbingan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang kritis, mandiri, dan berkarakter.

Leave a Reply