Kelompok 3 (Aliran-aliran Psikologi) kelas G
Pemateri : Davina Keisya S.P.
Moderator : Aisyah Fadhilah
Notulen : Ika Sofia Rahma
Nama anggota kelompok :
DAVINA KEISYA SHERA PUTRI
ERY WAHYU SETIAWAN
LAILATUL MAGHFIROH
BERLIANA OKTOBIANTI RAMADHYAH
AISYAH FADILLAH
ADE AULIA ARIANTORO
IKA SOFIA RAHMA
AULIA DINDA PUTRI
M.DZIYAK UL HAQ
ABZARI KEYSAN OMAR
UMMI LATIFA AHMAD
Berikut beberapa pertanyaan yang diajukan dari para audiens :
1.Apa yang dimaksud dengan psikoformologi?
2.Bagaimana cara mengatasi kecemasan (anxiety)?
3.Mengapa aliran behaviorisme menolak introspeksi?
4.Apa tujuan mempelajari hubungan aliran psikologi?
Setelah kita memahami 4 pertanyaan tersebut maka inilah jawaban yang dihasilkan dari diskusi kelompok kami, yaitu

  1. Psikoformologi (atau psychoformology) adalah bidang yang mempelajari keterkaitan antara bentuk fisik seseorang—terutama wajah dan tubuh—dengan kepribadian atau sifat psikologisnya.
  • Singkatnya, psikoformologi mencoba memahami karakter seseorang melalui ciri-ciri fisiknya, seperti bentuk wajah, mata, hidung, maupun postur tubuh.
    Meski demikian, bidang ini belum sepenuhnya diakui secara ilmiah karena banyak penilaiannya bersifat subjektif dan belum memiliki bukti ilmiah yang kuat.
    Contohnya, menurut pandangan psikoformologi, seseorang yang memiliki rahang tegas sering dianggap memiliki sifat percaya diri dan berpendirian kuat.     
  1.   Mengatasi kecemasan (anxiety) dapat dilakukan melalui berbagai cara — baik dari sisi mental, fisik, maupun spiritual. Berikut cara caranya :
  2. Mengendalikan pikiran negatif Sadari bahwa sebagian besar kekhawatiran yang muncul sering kali tidak benar-benar terjadi. Ubah pikiran seperti “Aku pasti gagal” menjadi “Aku akan berusaha semaksimal mungkin.” Biasakan diri untuk berpikir lebih realistis dan positif.
  3. Latihan pernapasan dan relaksasi Cobalah menarik napas perlahan melalui hidung, tahan selama 3 detik, lalu keluarkan perlahan lewat mulut. Ulangi 5–10 kali ketika rasa cemas datang. Meditasi ringan atau yoga juga bisa membantu menenangkan tubuh dan pikiran.
  4. Tetap aktif bergerak Aktivitas fisik seperti berjalan santai, bersepeda, atau melakukan peregangan dapat membantu tubuh melepaskan hormon endorfin — zat alami yang membuat suasana hati menjadi lebih baik dan tenang.
  5. Atur waktu dan istirahat dengan baik Kurang tidur dan terlalu banyak tekanan bisa memperparah rasa cemas. Usahakan tidur 6–8 jam setiap malam dan buat jadwal harian yang seimbang agar tidak merasa kewalahan.
  6. Cerita pada orang yang dipercaya Berbagi cerita dengan teman, keluarga, atau guru dapat membantu meringankan beban pikiran. Jika rasa cemas terasa berat dan tidak kunjung reda, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau konselor profesional.
  7. Mendekatkan diri kepada Tuhan Bagi umat Islam, menenangkan diri bisa dilakukan dengan shalat, zikir, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Keimanan dan rasa tawakal dapat memberikan ketenangan batin serta keyakinan bahwa kita tidak sendiri dalam menghadapi masalah.
  8. Aliran behaviorisme menolak penggunaan introspeksi karena dianggap terlalu subjektif dan tidak memenuhi standar ilmiah.
    Berikut penjelasan singkatnya :
  9. Introspeksi sulit diukur Metode ini bergantung pada perasaan dan pikiran seseorang yang tidak bisa diamati secara langsung, sehingga hasilnya tidak bisa diverifikasi dengan pasti.
  10. Fokus pada perilaku yang tampak Behaviorisme menekankan bahwa psikologi seharusnya mempelajari perilaku yang bisa dilihat dan diuji secara nyata, bukan aktivitas batin yang tidak dapat diamati.
  11. Ilmu harus objektif dan terukur Karena introspeksi didasarkan pada pengalaman pribadi, hasilnya sering berbeda antarindividu, sehingga dianggap tidak memenuhi kriteria ilmiah.
    Jadi, menurut pandangan behaviorisme, psikologi seharusnya berfokus pada perilaku yang dapat diamati langsung, bukan pada isi pikiran yang bersifat subjektif.
  12. Mempelajari hubungan antar aliran psikologi membantu kita memahami manusia secara menyeluruh — mencakup pikiran, perasaan, perilaku, dan pengaruh lingkungannya.
    Berikut beberapa tujuan utamanya :
  13. Mengenal diri sendiri dan orang lain Setiap aliran psikologi memberikan cara pandang yang berbeda tentang bagaimana manusia berpikir, merasakan, dan bertindak, sehingga kita bisa melihat perilaku manusia dari berbagai sisi.
  14. Menangani masalah psikologis dengan lebih tepat Contohnya, pendekatan behaviorisme efektif untuk mengubah kebiasaan buruk, sedangkan aliran humanistik membantu seseorang menemukan makna hidup dan jati dirinya.
  15. Mengembangkan kepribadian serta potensi diri Dengan memahami berbagai pendekatan psikologi, kita dapat belajar menumbuhkan sikap positif, rasa percaya diri, serta kemampuan mengendalikan emosi.
  16. Membangun hubungan sosial yang harmonis Ilmu psikologi juga mengajarkan kita untuk lebih berempati dan menghargai perbedaan antarindividu, sehingga hubungan dengan orang lain menjadi lebih sehat.
    Jadi kesimpulannya disini adalah memahami beragam aliran dalam psikologi membantu kita melihat manusia secara lebih utuh — tidak hanya dari sisi pikiran dan perilaku, tetapi juga dari emosi, lingkungan, dan nilai spiritualnya.
    Dengan mengenal tiap pendekatan, kita bisa memahami diri dan orang lain dengan lebih dalam, mengelola masalah psikologis secara bijak, serta mengembangkan kepribadian yang sehat dan seimbang.
    Secara keseluruhan, mempelajari hubungan antar aliran psikologi membuat kita lebih terbuka, empatik, dan mampu menerapkan ilmu psikologi dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana.                                      

Leave a Reply