Pemateri: Soleha Amalia (06040124184) | Moderator: Intan Munadifa (06020124037) | Notulen: Muthia Arin Shafa (06020124062)
Kesimpulan:
Konsep dasar teori kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Howard Gardner menyatakan bahwa kecerdasan bukanlah sebuah kemampuan tunggal yang diukur dengan IQ saja, melainkan kumpulan kemampuan yang beragam dan relatif independen satu sama lain. Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah, menciptakan produk, atau memberikan kontribusi bermakna dalam budaya tertentu. Teori ini mengidentifikasi sembilan kecerdasan utama: linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, daneksistensial. Setiap kecerdasan memiliki karakteristik dan pola perkembangan yang beda, serta dapat dikembangkan melalui pengalaman, lingkungan, dan pendidikan yang sesuai.
Diskusi:
- Bagaimana teori Kecerdasan Majemuk dapat membantu mengurangi labeling negatif pada anak, misalnya “anak bodoh” atau “anak tidak bisa matematika”? (Muzayyana)
- Gardner bilang, kecerdasan itu banyak dan berdiri sendiri. Tapi, bukankah kemampuan seseorang itu biasanya saling terkait? Apakah teori ini terlalu memisahkan kecerdasan? Nah, kemudian apa-apa membagi kecerdasan menjadi simpilan ini tidak membuat anak justru merasa, aku cuma pintar di ini saja. Sehingga dia membatasi diri di pelajaran lain. (Wahibatul Masulah)
Keaktifan siswa: semuanya
Ketidakhadiran Mahasiswa:
- Nesa’ul Lutfiyah (Tanpa izin)
- Muhammad Jamaluddin Asyrofi (Sakit)
- Fawwaz Dzul Firdaus (Tanpa izin)
- Muhammad Muzammil Akbar (Izin acara keluarga)