A. Pengertian Penelitian Pendidikan
Penelitian pendidikan adalah suatu proses sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang berkaitan dengan dunia pendidikan, dengan tujuan untuk memahami, mengevaluasi, dan meningkatkan praktik, kebijakan, dan teori pendidikan. Penelitian ini melibatkan pendekatan ilmiah yang digunakan untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah yang muncul dalam konteks pendidikan.
Pengertian Menurut Para Ahli:
1. Suharsimi Arikunto (2010)
Menyatakan bahwa penelitian pendidikan adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh data dengan tujuan memahami, memecahkan, dan mengembangkan ilmu pendidikan.1
2. S. Nasution (2003)
Mengemukakan bahwa penelitian pendidikan adalah usaha secara ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan-kegiatan analisis terhadap masalah yang terjadi di lingkungan pendidikan .2
1. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Nasution, S. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
B. JENIS-JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN BERASARKAN TUJUAN, PENDEKATAN, DAN METODE
Penelitian pendidikan merupakan kegiatan sistematis yang bertujuan memahami, menjelaskan, dan memperbaiki praktik dan kebijakan dalam bidang pendidikan. Dalam perjalanannya, penelitian pendidikan berkembang dengan berbagai pendekatan dan jenis yang dapat disesuaikan dengan tujuan serta permasalahan yang ingin dipecahkan. Pemahaman mengenai jenis-jenis penelitian pendidikan menjadi penting untuk menentukan metode yang sesuai serta menghasilkan kesimpulan yang valid dan aplikatif. 3
1 . Berdasarkan Tujuan
a. Penelitian Dasar (Basic Research)
Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas ilmu pengetahuan tanpa melihat aplikasinya secara langsung. Fokus utamanya adalah pada teori dan prinsip-prinsip umum. Contohnya, penelitian tentang teori pembelajaran atau teori psikologi perkembangan anak.
b. Penelitian Terapan (Applied Research)
Jenis penelitian ini ditujukan untuk memecahkan masalah praktis dan nyata yang dihadapi oleh individu, kelompok, atau masyarakat. Misalnya, penelitian tentang efektivitas media pembelajaran tertentu di kelas.
2. Berdasarkan Pendekatan
a. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menggunakan angka, data statistik, dan analisis numerik untuk menjelaskan fenomena. Ciri utama penelitian ini adalah penggunaan instrumen terstruktur seperti kuesioner dan eksperimen. Tujuannya adalah menguji hipotesis.
3. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
4
b. Penelitian Kualitatif
Penelitian ini bertujuan memahami fenomena sosial secara mendalam melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Biasanya digunakan dalam studi kasus, etnografi, dan penelitian naratif. Data bersifat deskriptif dan analisisnya bersifat induktif.
c. Penelitian Campuran (Mixed Methods)
Menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif. Umumnya digunakan untuk mengeksplorasi fenomena dan kemudian mengujinya secara kuantitatif.
. 3 . Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data
a. Penelitian Longitudinal
Penelitian yang dilakukan dalam jangka waktu panjang untuk melihat perkembangan atau perubahan suatu objek dalam kurun waktu tertentu.
b. Penelitian Cross-Sectional (Potong Lintang)
Dilakukan dalam satu waktu tertentu untuk menggambarkan kondisi atau antar variabel pada saat itu juga.
4. Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian Eksperimen
Melibatkan manipulasi variabel untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel lain. Sering digunakan dalam ilmu eksakta dan pendidikan.
b. Penelitian Deskriptif
Menjelaskan atau menggambarkan fenomena yang sedang berlangsung tanpa intervensi dari peneliti.
c. Penelitian Tindakan (Action Research)
Merupakan penelitian partisipatif yang dilakukan untuk memperbaiki praktik dalam konteks tertentu, sering digunakan di bidang pendidikan.
d. Penelitian Studi Kasus
Menggali suatu kasus atau peristiwa secara mendalam untuk memahami konteks dan maknanya.
5. Berdasarkan Tempat
a. Field Research (Penelitian Lapangan)
Data dikumpulkan langsung dari lapangan atau tempat terjadinya fenomena.
b. Library Research (Penelitian Kepustakaan)
Dilakukan dengan cara menelaah berbagai sumber tertulis seperti buku, jurnal, dan artikel.
c. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium)
Dilakukan di laboratorium untuk mengontrol variabel dan mengamati reaksi atau hasil eksperimen.
C. STUDI KASUS / CONTOH PENERAPAN TIAP JENIS PENELITIAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
1. Penelitian Kualitatif
Contoh:
“Studi Etnografi tentang Budaya Sekolah di Sekolah Dasar Multikultural.” Peneliti mengamati interaksi siswa dan guru, nilai-nilai yang dijunjung, serta praktik harian yang membentuk budaya sekolah. Tujuannya memahami makna pengalaman pendidikan dari perspektif peserta.
2. Penelitian Kuantitatif
Contoh:
“Pengaruh Penggunaan Media Interaktif terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5.”
Peneliti mengumpulkan data menggunakan pre-test dan post-test, lalu dianalisis statistik (misalnya uji-t) untuk melihat apakah ada peningkatan signifikan.
3. Penelitian Campuran (Mixed Methods)
Contoh:
“Efektivitas Pembelajaran Daring: Studi Kuantitatif dan Kualitatif terhadap Prestasi dan Persepsi Siswa.”
Peneliti menggabungkan data kuantitatif (nilai) dan kualitatif (wawancara tentang pengalaman siswa belajar daring) untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh.
4. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Contoh:
“Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Mind Mapping di Kelas 7.”
Guru melakukan tindakan pembelajaran, mengevaluasi hasilnya, lalu merevisi strategi pembelajaran dan melaksanakannya kembali secara siklikal.
5. Penelitian Eksperimen
Contoh:
“Eksperimen Pengaruh Metode Problem-Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA.”
Siswa dibagi menjadi dua kelompok (kontrol dan eksperimen), kemudian hasil belajar dibandingkan setelah perlakuan.
6. Penelitian Deskriptif
Contoh:
“Deskripsi Gaya Belajar Siswa SMP di Kota Bandung.”
Penelitian ini tidak mencari hubungan sebab-akibat, hanya menggambarkan jenis-jenis gaya belajar yang dominan dan karakteristiknya.
7. Penelitian Korelasional
Contoh:
“Hubungan antara Intensitas Penggunaan Teknologi dan Prestasi Akademik Mahasiswa.”
Peneliti mengukur dua variabel dan menggunakan statistik korelasi untuk melihat apakah keduanya berhubungan.
8. Penelitian Evaluatif
Contoh:
“Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Pertama.” Penelitian ini menilai efektivitas pelaksanaan kurikulum dari berbagai aspek: kesiapan guru, sarana, hasil belajar, dsb.
CONTOH TABEL JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN
No
Jenis Penelitian Pendekatan Contoh Aplikasi di Sekolah
1 Penelitian Dasar Teoritis Kajian teori belajar behavioristik
2 Terapan Praktis Evaluasi program literasi
3 Kuantitatif Statistik Uji pengaruh strategi pembelajaran
4 Kualitatif Deskriptif Wawancara mendalam dengan guru
5 Tindakan Kelas Praktis Perbaikan metode ceramah di kelas
6 Eksperimen Ilmiah Uji coba model pembelajaran baru
7 Pengembangan Produk Pembuatan modul ajar tematik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis-jenis penelitian pendidikan sangat beragam dan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, seperti tujuan, pendekatan, dan metode. Setiap jenis memiliki keunggulan dan kegunaan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Dengan memahami jenis-jenis tersebut, peneliti dapat menentukan desain penelitian yang tepat untuk menjawab pertanyaan dan tantangan dalam dunia pendidikan.
3.2 Saran
Penting bagi setiap caln peneliti untuk mempelajari an memahami jenis-jenis penelitian sebelum melakukan stui ilmiah, agar hasil penelitian menjai relevan, valid, dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
• Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
• Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
• Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.