1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah pendekatan untuk menguji teori-teori objektif dengan meneliti hubungan antarvariabel. Tujuan utamanya adalah untuk menguji teori secara deduktif, menjaga objektivitas dengan meminimalkan bias, mengendalikan penjelasan alternatif, serta mampu melakukan generalisasi dan replikasi temuan.
a. Pandangan Dunia Filosofis: Post-Positivisme
Pendekatan kuantitatif berakar kuat pada pandangan dunia post-positivisme. Ini adalah evolusi dari positivisme yang menganggap bahwa pengetahuan absolut mungkin sulit dicapai. Beberapa asumsi utamanya adalah:
1) Determinasi: Sebuah fenomena diasumsikan tidak terjadi secara acak, melainkan disebabkan oleh faktor-faktor lain yang dapat diidentifikasi dan diukur.
2) Reduksionisme: Untuk memahami masalah yang kompleks, peneliti mereduksinya menjadi bagian-bagian atau variabel-variabel yang lebih kecil dan dapat diuji.
3) Observasi dan Pengujian Empiris: Pengetahuan yang valid didasarkan pada observasi dan pengukuran yang cermat terhadap realitas yang diasumsikan objektif.
4) Verifikasi Teori: Berbeda dengan positivisme yang berusaha membuktikan teori, post-positivisme berfokus pada upaya untuk menggugurkan atau memfalsifikasi hipotesis. Teori yang bertahan dari berbagai upaya falsifikasi dianggap sebagai teori yang kuat, namun tidak pernah dianggap benar secara absolut.
5) Objektivitas: Peneliti harus berusaha keras untuk tetap netral dan tidak membiarkan bias pribadi memengaruhi hasil. Oleh karena itu, validitas dan reliabilitas instrumen menjadi standar yang sangat krusial.
Metode Penelitian Kuantitatif : Pengumpulan Data, Analisis Data, VAriabel
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah sebuah pendekatan yang berfokus pada eksplorasi dan pemahaman makna yang oleh individu atau kelompok dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian ini melibatkan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur yang terbuka, pengumpulan data spesifik dari partisipan di lingkungan alamiah mereka, analisis data secara induktif dari partikular ke tema umum, dan interpretasi makna data oleh peneliti.
b. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Menurut Creswell, penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik khas:
1) Lingkungan Alamiah (Natural Setting)
Peneliti terjun langsung ke lokasi di mana partisipan mengalami fenomena yang diteliti.
2) Peneliti sebagai Instrumen Kunci
Peneliti adalah alat pengumpul data utama melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
3) Beragam Sumber Data (Multiple Sources of Data)
Menggunakan berbagai sumber data untuk membangun gambaran yang kaya dan detail.
4) Analisis Data Induktif dan Deduktif
Proses analisis berjalan secara simultan. Peneliti membangun pola dan tema dari data (induktif), namun juga dapat membandingkannya dengan teori yang ada (deduktif).
5) Makna dari Partisipan (Participants’ Meaning)
Fokus utama adalah pada makna yang diungkapkan oleh partisipan itu sendiri.
6) Rancangan yang Berkembang (Emergent Design)
Desain penelitian bersifat fleksibel dan dapat berubah seiring dengan temuan di lapangan.
7) Perspektif Teoretis (Theoretical Lens)
Peneliti dapat secara eksplisit menggunakan lensa teori tertentu (misalnya, feminisme, teori kritis) untuk membingkai penelitian.
8) Bersifat Penafsiran (Interpretive)
Peneliti membuat interpretasi atas data, yang berarti hasilnya adalah sebuah konstruksi yang dipengaruhi oleh perspektif peneliti.
9) Pandangan Menyeluruh (Holistic Account)
Berupaya menyajikan gambaran yang kompleks dan utuh dari suatu fenomena
Metode Penelitian Kualitatif : Pengumpulan Data, Analisis Data, interpretasi
3. Penelitian Metode Campuran
Penelitian metode campuran adalah pendekatan yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk data kuantitatif dan kualitatif dalam sebuah studi. Ini bukan sekadar pengumpulan dua jenis data, melainkan melibatkan integrasi yang disengaja di mana kekuatan gabungan dari kedua pendekatan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam daripada jika hanya salah satu yang digunakan.
Komponen Kunci dan Strategi Penelitian Metode Campuran
Dalam merancang studi metode campuran, peneliti harus mempertimbangkan empat komponen utama: waktu (timing), bobot (weighting), pencampuran (mixing), dan teorisasi. Berdasarkan komponen ini, enam strategi umum dapat diidentifikasi:
1) Strategi Eksplanatoris Sekuensial
Kuantitatif → kualitatif. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data kuantitatif, kemudian data kualitatif dikumpulkan untuk membantu menjelaskan atau mengelaborasi hasil kuantitatif awal.
2) Strategi Eksploratoris Sekuensial
Kualitatif → kuantitatif. Dimulai dengan eksplorasi kualitatif untuk memahami suatu fenomena, kemudian hasilnya digunakan untuk membangun instrumen atau menguji teori pada sampel yang lebih besar secara kuantitatif.
3) Strategi Transformatif Sekuensial
Sama seperti dua strategi sekuensial sebelumnya, namun didorong oleh lensa teoretis (misalnya, keadilan sosial) yang bertujuan untuk perubahan.
4) Strategi Triangulasi Konkuren
Kuantitatif + Kualitatif. Data kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan secara bersamaan, kemudian hasilnya dibandingkan atau digabungkan untuk validasi silang (triangulasi) atau mendapatkan gambaran yang lebih utuh.
5) Strategi Embedded Konkuren
Satu set data (misalnya kualitatif) “tertanam” atau menjadi pendukung dalam desain yang lebih besar (misalnya eksperimen kuantitatif). Contohnya, wawancara kualitatif dilakukan selama eksperimen untuk memahami pengalaman partisipan.
6) Strategi Transformatif Konkuren
Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan, namun dipandu oleh kerangka kerja transformatif yang jelas.
C. Kriteria Dalam Memilih Rancangan Penelitian
Pemilihan antara pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran bukanlah soal selera semata, melainkan keputusan strategis yang didasarkan pada beberapa faktor:
a. Masalah Penelitian (Research Problem)
1) Kuantitatif
Cocok jika masalahnya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil, menguji efektivitas intervensi, atau memprediksi sebuah luaran.
2) Kualitatif
Terbaik jika masalahnya adalah untuk memahami suatu fenomena secara mendalam karena belum banyak diteliti, atau ketika teori yang ada tidak cocok untuk populasi tertentu.
3) Metode Campuran
Ideal ketika satu pendekatan saja tidak cukup. Misalnya, untuk mengukur dampak sebuah program (kuantitatif) sekaligus memahami bagaimana program tersebut dialami oleh partisipan (kualitatif).
b. Pengalaman Pribadi Peneliti (Personal Experiences)
1) Peneliti yang terlatih dalam statistik dan terbiasa dengan struktur yang ketat mungkin lebih condong ke kuantitatif. Sebaliknya, peneliti yang menyukai fleksibilitas dan eksplorasi mendalam mungkin lebih nyaman dengan kualitatif.
2) Peneliti metode campuran harus memiliki keterampilan di kedua bidang serta kemampuan untuk mengintegrasikannya, yang seringkali membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya.
c. Pembaca (Audience)
Audiens yang dituju sangat memengaruhi pilihan desain. Komite disertasi, editor jurnal, atau lembaga pendanaan mungkin memiliki preferensi atau standar tertentu terhadap metodologi penelitian. Peneliti harus mempertimbangkan pendekatan mana yang paling dapat diterima dan dihargai oleh audiens mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
https://digilib.stekom.ac.id/ebook/view/METODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-KUALITATIF-DAN-RND
Tashakkori, A., & Teddlie, C. (Eds.). (2003). Handbook of Mixed Methods in Social & Behavioral Research. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
3 thoughts on “JENIS JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
mhn maaf nama penulis sy sematkan di sini,karena di awal blm di seting..begitu sekarang sdh di seting tp belum bs update..
tugas ini dengan penulis : Susiati,S.Pd/016.
terimakasih
oke siap
Penelitian metode campuran adalah pendekatan yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk data kuantitatif dan kualitatif dalam sebuah studi. Ini bukan sekadar pengumpulan dua jenis data, melainkan melibatkan integrasi yang disengaja di mana kekuatan gabungan dari kedua pendekatan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam daripada jika hanya salah satu yang digunakan. Menurut saya metode tersebut lebih memberikan solusi terbaik dalam melakukan penelitian.
Mantab dan menginspirasi Pak Tinus