JENIS-JENIS PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN
3.1 Penelitian Kualitatif
A.Pengertian:
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena sosial atau perilaku manusia secara mendalam,melalui pengumpulan data non-numerik seperti wawancara, observasi, dan analisis dokumen.Penelitian ini berfokus pada pemahaman mendalam terhadap suatu fenomena. Data yang digunakan bersifat deskriptif seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.TujuannyaMendeskripsikan dan menjelaskan secara rinci fenomena yang terjadi di masyarakat dengan mengumpulkan data secara mendalam untuk memahami makna, pengalaman, dan perspektif individu
B. Ciri-ciri utama:
- Menggali makna, pemahaman, dan pengalaman subjek.
- Data bersifat deskriptif (kata-kata, gambar, narasi).
- Pendekatan induktif (berangkat dari fakta di lapangan untuk membentuk teori).
- Subjek dan konteks penelitian dipelajari secara holistik.
- Sampel umumnya kecil (disebut narasumber, partisipan, atau informan).
Contoh dalam pendidikan: Studi kasus mengenai motivasi belajar siswa di daerah terpencil.
Kelebihan: Memberikan pemahaman mendalam.
Kekurangan: Kurang cocok untuk generalisasi.
- Jenis-jenis Penelitian Kualitatif:
- Fenomenologi: Menggali makna dari setiap peristiwa atau pengalaman hidup yang dialami oleh narasumber untuk memahami fenomena dari sudut pandang partisipan.
- Etnografi: Studi mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau kelompok sosial tertentu, termasuk sistem kepercayaan, bahasa, dan nilai-nilai budaya.
- Studi Kasus: Penelitian mendalam tentang individu, organisasi, bisnis, atau lembaga tertentu untuk menggambarkan kondisi, mencari penyebab, dan menemukan solusi.
- Grounded Theory: Mengembangkan teori baru secara induktif berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan.
- Studi Dokumen/Analisis Isi: Menganalisis dokumen tertulis, gambar, atau media lain untuk meneliti masalah yang berhubungan dengan bidang pendidikan.
- Observasi Alami: Melakukan pengamatan menyeluruh pada objek tertentu tanpa mengubahnya, untuk memahami perilaku manusia dalam situasi yang berbeda.
- Penelitian Narasi: Mengkaji cerita atau narasi pengalaman hidup individu.
3.2 Penelitian Kuantitatif
A.Pengertian:
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian secara objektif. Penelitian ini menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk menguji hipotesis Tujuannya untuk Mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori- teori, dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena. Fokus pada pengukuran dan analisis data numerik untuk menguji hipotesis, mengukur variabel, menentukan hubungan antar variabel.
B. Ciri-ciri utama:
- Mengukur hubungan antar variabel.
- Data berupa angka dan dapat dianalisis dengan statistik.
- Pendekatan deduktif (berawal dari teori untuk diuji di lapangan).
- Menggunakan instrumen seperti angket, tes, atau kuesioner.
- Sampel umumnya besar (disebut responden).
Contoh dalam pendidikan: Pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar matematika.
Kelebihan: Hasilnya lebih objektif dan bisa digeneralisasi.
Kekurangan: Kurang menggambarkan konteks sosial.
- Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif:
- Penelitian Deskriptif: Menggambarkan karakteristik suatu populasi atau fenomena secara objektif. Contoh: survei tentang motivasi belajar siswa.
- Penelitian Survei: Mengumpulkan data dari sejumlah besar responden melalui kuesioner atau wawancara terstruktur untuk menggambarkan populasi.
- Penelitian Korelasional: Menguji hubungan atau korelasi antara dua variable atau lebih tanpa menunjukkan hubungan sebab-akibat. Contoh: hubungan antara minat belajar dengan prestasi akademik.
- Penelitian Komparatif: Membandingkan dua atau lebih kelompok atau variabel untuk menemukan perbedaan.
- Penelitian Eksperimen: Menguji hipotesis sebab-akibat dengan memanipulasi satu atau lebih variabel independen dan mengamati dampaknya pada variabel dependen.
- Pre-Eksperimental: Desain eksperimen sederhana dengan kontrol yang terbatas.
- True Eksperimental: Desain eksperimen dengan kontrol ketat, menggunakan kelompok kontrol dan randomisasi.
- Quasi Eksperimental: Mirip dengan true eksperimental, tetapi tanpa randomisasi penuh.
- Penelitian Ex Post Facto: Menyelidiki hubungan sebab-akibat setelah suatu kejadian terjadi, tanpa manipulasi variabel.
3.3 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki praktik pembelajaran.
- Contoh: Peningkatan partisipasi siswa melalui penggunaan media audio visual.
- Kelebihan: Langsung berdampak pada praktik pembelajaran.
- Kekurangan: Terbatas pada ruang lingkup kelas tertentu.
3.4 Penelitian Pengembangan (Research and Development/R&D)
Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguji keefektifan produk atau model pembelajaran.
- Contoh: Pengembangan modul pembelajaran berbasis STEM.
- Kelebihan: Menghasilkan produk konkret.
- Kekurangan: Prosesnya panjang dan memerlukan banyak sumber daya.
3.5 Penelitian Evaluatif
Penelitian ini digunakan untuk menilai keberhasilan suatu program atau kebijakan pendidikan.
- Contoh: Evaluasi implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah menengah.
- Kelebihan: Memberikan umpan balik kebijakan.
- Kekurangan: Memerlukan data yang sangat valid dan menyeluruh
One thought on “Jenis – Jenis Penelitian Dalam Pendidikan”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Setelah mencermati paparan dari penulis dan membaca isi dari makalahnya, semua informasi sangat penting bagi kita yang hendak menulis sebuah penelitian, pertanyaan saya bisa tidak penulis memberikan contoh masing-masing dari jenis penelitian? terimakasih