KELOMPOK 2
NABILAH NAILATUL IZZAH
LU’LU’ FIKRI ZUHRIYAH
ERY WAHYU SETIAWAN
MUHAMMAD FARHAN
DURROTUN NAFIISAH ALYATIMAH
ZAKAWAH UMMIL BANIN
LAILATUL MAGHFIROH
ABZARI KEYSAN OMAR
AUREL GEBRANI MUHAMMAD ROEM
UMMI LATIFA AHMAD
LAILA IKHWAANA SALSABIILAA
Pemateri: Nabilah Lailatul Izzah
Moderator: Muhammad Farhan
Notulen: Ummi Latifa Ahmad
Pertanyaan no 1 (Durrotun Nafiisah Alyatimah) Bagaimana konsep aliran empirisme bisa diterapkan dalam sistem pendidikan modren?
Pertanyaan no 2 (Ummi Latifa Ahmad) Contoh dari faktor pembawaan fitrah?
Pertanyaan no 3 ( Lailatul Maghfiroh) Bagaimana emosi anak bisa dikendalikan oleh orang tua?
Jawaban:
Nomor 1
1. Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Siswa didorong untuk belajar melalui pengalaman langsung, seperti eksperimen, proyek, atau kegiatan lapangan. Ini membantu siswa memahami konsep secara lebih mendalam melalui observasi dan pengalaman langsung.
2. Metode Ilmiah: Mengajarkan siswa metode ilmiah dalam memecahkan masalah, seperti merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, dan menganalisis data. Ini melatih siswa berpikir kritis dan berbasis bukti.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa bekerja pada proyek yang memerlukan penelitian, eksperimen, dan penerapan konsep dalam situasi nyata. Ini membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis dan memahami relevansi materi dengan dunia nyata.
4. Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran berbasis data dan pengalaman, seperti penggunaan simulator, aplikasi pembelajaran interaktif, atau alat pengumpul data.
5. Pembelajaran Inkuiri: Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan, mencari jawaban melalui penelitian, dan menemukan solusi sendiri. Ini menumbuhkan rasa ingin tahu dan keterampilan penelitian.
6. Keterlibatan Aktif: Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, eksperimen, dan kegiatan kolaboratif. Ini membantu siswa membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman dan interaksi.
Nomor 2
1. Kecerdasan: Beberapa orang mungkin memiliki kecerdasan yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan orang lain, yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan menyelesaikan masalah.
2. Temperamen: Setiap individu memiliki temperamen yang unik, seperti tingkat keaktifan, kemampuan mengatur emosi, dan respons terhadap stres, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan perilaku.
3. Kecenderungan Genetis: Beberapa kondisi atau kecenderungan, seperti bakat musik, seni, atau olahraga, dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.
4. Karakteristik Fisik: Faktor pembawaan juga dapat mempengaruhi karakteristik fisik seseorang, seperti tinggi badan, warna kulit, bentuk wajah, dan kondisi kesehatan.
5. Kecenderungan Emosi: Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan untuk merasa lebih sensitif atau lebih tenang dalam situasi tertentu, yang dapat dipengaruhi oleh faktor bawaan.
Nomor 3
1. Modelkan Perilaku Emosi yang Sehat: Anak belajar dari apa yang mereka lihat, jadi penting bagi orang tua untuk menunjukkan cara mengelola emosi dengan baik.
2. Ajarkan Mengenali Emosi: Bantu anak mengenali dan mengidentifikasi emosi mereka. Misalnya, “Kamu terlihat marah. Apa yang terjadi?”
3. Dengarkan dengan Empati: Berikan perhatian penuh dan empati ketika anak mengungkapkan perasaannya. Ini membantu anak merasa didengar dan dipahami.
4. Ajarkan Teknik Mengelola Emosi: Ajarkan anak teknik seperti mengambil napas dalam, menghitung sampai 10, atau berbicara tentang perasaan mereka untuk mengelola emosi negatif.
5. Tetapkan Batasan yang Jelas: Batasan yang jelas membantu anak merasa aman dan tahu apa yang diharapkan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya emosi negatif.
6. Pujilah Perilaku Positif: Berikan pujian ketika anak berhasil mengelola emosi mereka dengan baik. Ini akan mendorong mereka untuk terus berlatih.
7. Jadilah Sabar dan Konsisten: Mengelola emosi anak membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Jangan menyerah jika anak tidak langsung berhasil mengelola emosi mereka.
