Penelitian adalah sebuah proses kegiatan mencari kebenaran terhadap suatu fenomena ataupun fakta yang terjadi dengan cara yang terstruktur dan sistematis. Proses ini biasanya dilakukan oleh ilmuan atau pakar yang berhubungan dengan hal yang akan dicari kebenarannya. Dalam upaya mengumpulkan fakta tersebut maka metode alat ukur serta keabsahan alat ukur yang digunakan haruslah benar, kesalahan salah satu dari aspek tersebut membuat terjadinya kesalah dalam hasil penelitian.
Dalam penelitian salah satu hal yang terpenting yaitu mengumpulkan data, data merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari fakta-fakta untuk memberikan gambaran yang luas terkait dengan suatu keadaan. Seseorang yang akan mengambil sebuah kebijakan atau keputusan umumnya akan menggunakan data sebagai bahan pertimbangan. Melalui data seseorang dapat menganalisis, menggambarkan, atau menjelaskan suatu keadaan.
Terkait dengan metode pengumpulan data, instrumen serta validitas dan realibilitas dalam penelitian, tidak sedikit ditemukan beberapa kesalahan persepsi yang umumnya dilakukan oleh peneliti pemula dalam memahami konsep tersebut sehingga hasil penelitian yang diperoleh dengan metode yang tidak tepat akan membuat hasil penelitian menjadi tidak refresentatif dan menghasilkan temuan dan kesimpulan yang keliru.

7 thoughts on “METODE PENGUMPULAN DATA

  1. Pengumpulan data dengan wawancara atau telpon jarak jauh tetap bisa akurat asal narasumbernya tepat dan berkompeten pada bidangnya
    Dan penelitian yg efektivitas adalah yang mendasari dengan data yg akuntabitas,
    Demikian yang bisa saya jawab untuk rekan sejawat Bpk Tinus dan mas Habib Khoiruddin.

  2. Metode pengumpulan data observasi dan wawancara masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

    1. Observasi
    Kelebihan:

    Data yang Realistis: Observasi langsung memberikan gambaran yang lebih autentik tentang perilaku atau kejadian yang diamati dalam konteks alami, tanpa intervensi atau pengaruh dari peneliti.

    Tidak Bergantung pada Ingatan: Tidak seperti wawancara, observasi tidak bergantung pada kemampuan informan untuk mengingat atau mengungkapkan pengalaman atau pengetahuan mereka secara verbal.

    Pengamatan yang Lebih Luas: Dapat mengamati interaksi sosial, lingkungan, dan konteks secara langsung, sehingga memberikan data yang lebih mendalam dan komprehensif.

    Kelemahan:

    Bias Pengamat: Peneliti bisa terpengaruh oleh bias pribadi dalam menafsirkan apa yang dilihat atau dialami. Bisa juga ada subyektivitas dalam menilai situasi.

    Terbatas pada Aspek Visual: Observasi lebih terbatas pada apa yang bisa dilihat atau didengar. Aspek internal seperti perasaan atau pendapat peserta mungkin tidak terungkap.

    Kesulitan dalam Mengamati Semua Variabel: Terbatas oleh waktu dan kapasitas untuk mengamati seluruh variabel yang relevan dalam situasi yang kompleks.

    2. Wawancara
    Kelebihan:

    Data Mendalam: Wawancara memungkinkan peneliti untuk menggali pemahaman yang lebih mendalam mengenai perasaan, pendapat, dan pengalaman seseorang, yang sulit diobservasi.

    Fleksibilitas: Wawancara dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan respons peserta, memungkinkan peneliti untuk menggali informasi lebih lanjut sesuai dengan alur percakapan.

    Memperoleh Pandangan Subjektif: Dapat mengungkapkan pandangan pribadi yang sulit didapatkan melalui observasi, seperti pemikiran atau rasionalisasi dibalik tindakan.

    Kelemahan:

    Bias Responden: Responden mungkin memberikan jawaban yang dipengaruhi oleh keinginan untuk diterima sosial atau tekanan lainnya. Bisa jadi mereka tidak sepenuhnya jujur atau terbuka.

    Waktu dan Biaya: Wawancara bisa memakan waktu lebih lama, baik dalam proses pelaksanaan maupun analisis data. Hal ini juga bisa lebih mahal, terutama jika melibatkan banyak peserta.

    Pengaruh Pewawancara: Cara pewawancara bertanya dan berinteraksi dengan responden bisa memengaruhi hasil wawancara, terutama jika pewawancara tidak cukup terlatih.

    Kesimpulan:
    Observasi lebih efektif jika peneliti ingin memahami perilaku dalam konteks alami dan langsung, tanpa bergantung pada laporan verbal orang lain.

    Wawancara cocok jika peneliti ingin menggali informasi pribadi dan mendalam dari perspektif individu atau kelompok.

    Keduanya bisa saling melengkapi dalam suatu penelitian, dengan observasi memberikan gambaran konteks dan wawancara memberikan kedalaman pemahaman.

Leave a Reply