Bagaimana posisi guru terkait keberhasilan dalam pembelajaran

20 thoughts on “Kelompok 1 Dinosaurus”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Media Di Luar Kelas
Bagaimana posisi guru terkait keberhasilan dalam pembelajaran

You must be logged in to post a comment.
bagaimana guru itu bisa dikatakan guru yang berhasil
Seorang guru bisa dikatakan sebagai guru yang berhasil ketika siswa yang diajar mengalami perkembangan, meskipun sedikit. Guru tidak hanya berpacu pada target pembelajaran, namun juga memerhatikan kondisi seluruh siswa yang diajar
Indikator keberhasilan guru dalam mengajar ini terdiri dari berbagai macam. Mulai dari peningkatan pencapaian belajar siswa, cara guru merancang kegiatan pembelajaran, berinteraksi dengan siswa, hingga penguasaan materi pelajaran.
Dalam bukunya, Strategi Belajar Mengajar (2002), Djamarah menyebutkan bahwa keberhasilan belajar mengajar apabila memenuhi beberapa indikator berikut ini.
●Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
●Perilaku yang digariskan dalam pengajaran (indikator pembelajaran) telah dicapai oleh anak didik, baik secara individual maupun kelompok.
●Hasil belajar siswa juga menjadi indikator keberhasilan guru dalam mengajar lainnya yang sering digunakan.
Ketika…selengkapnya
Guru bisa dikatakan berhasil apabila guru tersebut mampu mencapai tujuan tujuan pendidikan, tetapi bukan hanya dari sisi akademiknya, juga dari sisi karakternya baik keterampilan dan perkembangan dari peserta didik.
Jadi guru yang berhasil itu bukan hanya siswanya mendapat nilai tinggi tetapi yang berhasil membentuk generasi berilmu, berkarakter, dan berakhlak mulia.
Apabila salah satu siswa yang diajar mengalami ketertinggalan dengan siswa lain, apakah guru tersebut bisa dikatakan guru yang gagal?
Tidak
Tidak
tidak
Tidak
tidak
Tidak, Justru cara guru merespons keadaan itulah yang menentukan kualitas Untuk kedepannya
Kebiasaan guru yang baik dan harus selalu dilakukan adalah tidak lelah belajar untuk meningkatkan kompetensi diri, baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru memahami secara mendalam materi yang diajarkan dan mampu menyampaikannya dengan cara yang mudah dipahami oleh siswa.
Bagaimana tanggapanmu tentang gaji guru di Indonesia yang sering terjadi kontroversi atau ketidakadilan? Bagaimana sikap kita sebagai calon guru agar tetap semangat dalam visi misi mendidik generasi muda di Indonesia dengan berbagai problematika yang ada?
Isu gaji guru di Indonesia sering kali menjadi kontroversi karena adanya ketimpangan yang signifikan, terutama antara guru PNS dan guru honorer. Gaji guru honorer yang sering kali di bawah UMR dianggap tidak sebanding dengan beban kerja dan peran penting mereka dalam mendidik generasi muda.
Menghadapi kenyataan ini, sebagai calon guru, penting untuk:
* Kuatkan Visi dan Misi: Ingat kembali alasan Anda memilih profesi ini, yaitu untuk mendedikasikan diri pada pendidikan, bukan semata-mata karena nominal gaji.
* Jadikan Tantangan: Lihat keterbatasan sebagai pemicu untuk menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam mengajar, bahkan dengan sumber daya terbatas.
* Kembangkan Diri dan Jaringan: Terus tingkatkan profesionalisme Anda dan bangun relasi dengan sesama pendidik untuk saling mendukung dan mencari solusi.
* Berani Bersuara: Bergabunglah dengan organisasi profesi guru untuk menyuarakan aspirasi demi kesejahteraan guru secara kolektif.
Dengan demikian, semangat mendidik harus tetap menjadi prioritas utama, terlepas dari segala tantangan yang ada.
Sebagai calon guru kita harus tetap semangat dengan berpegang pada visi mulia mendidik generasi, meningkatkan kompetensi diri, dan memperjuangkan kesejahteraan dengan cara yang positif dan bijak
Ketika ingin menjadi seorang pengajar, pertama niatkan untuk beribadah. Ketika diniatkan untuk beribadah, insya allah meskipun yang dihasilkan di dunia ‘kurang’, namun akan tetap mendapat pahala di akhirat nanti. Karena kita menyampaikan ilmu dan ilmu merupakan suatu hal yang bersifat terus menerus. Dalam artian, ilmu tersebut tidak akan berhenti sampai situ saja, namun akan disebarkan kembali oleh siswa kita kepada siswanya, dan akan terus seperti itu. Sehingga hal tersebut yang akan menjadi amal jariyah. Kedua, niatkan untuk belajar. Menjadi seorang guru mengharuskan kita untuk selalu belajar, agar siap ketika menyampaikan materi kepada siswa.
Posisi Guru dalam Keberhasilan Pembelajaran:
“Fasilitator dan Inovator Pembelajaran”
Guru bukan hanya “pengajar” pasif, tetapi juga fasilitator yang membangun lingkungan belajar yang kondusif—memberi ruang siswa berdiskusi, bereksperimen, berpikir kritis, serta aktif mencari informasi dan solusi.
keberhasilan guru dalam mendidik siswa dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, dari penguasaan materi oleh siswa: (maksimal) bila seluruh materi dikuasai, (baik sekali) jika 80–99% dikuasai, (baik) bila 60–75%, dan (kurang) jika di bawah 60%. Hal ini membantu guru mengevaluasi metode, efektivitas kelas, atau tingkat kesulitan materi.
selain itu, keberhasilan guru juga tercermin dari perubahan perilaku siswa, seperti menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, dan berkarakter baik. Selanjutnya, keberhasilan ditunjukkan pula dengan adanya kemajuan belajar, yaitu guru secara rutin melakukan evaluasi, memperbaiki kekurangan, dan membuat proses pembelajaran lebih efektif dari sebelumnya.
jadi, keberhasilan guru tidak hanya diukur dari penguasaan akademik siswa, tetapi juga dari perubahan perilaku positif serta peningkatan kualitas proses mengajarnya.
Gaji seringkali menjadi faktor utama dalam memilih pekerjaan.Namun, untuk menjadi guru yang sukses di tengah keterbatasan, kita harus mengubah cara pandang.Melihat profesi guru sebagai panggilan pengabdian jauh lebih kuat daripada sekadar pekerjaan. Tanamkan dalam diri bahwa Anda tidak mengajar untuk menjadi kaya, melainkan untuk memberikan dampak positif pada masa depan bangsa.Kepuasan terbesar datang saat melihat murid-murid Anda tumbuh, berkembang, dan mencapai impian mereka.Itu adalah imbalan yang tak ternilai.
Sikap kita sebagai calon guru, kita harus tetap optimis dan memegang teguh niat mendidik dengan ikhlas. Problematika yang ada sebaiknya dijadikan tantangan untuk terus belajar dan beradaptasi.Kita juga perlu menjaga idealisme, sambil aktif memperjuangkan hak-hak guru melalui cara yang bijak. Dengan begitu, semangat dalam visi misi mendidik generasi muda tetap terjaga.